Senin, 02 Juni 2008

Mengarah Gugusan Bintang...


Rosulululloh saw. suatu ketika berkata : " Ashabiina kamatsalin nujuum, famanihtadaa bisyaiin minha, Ahtadaa..."yang artinya kurang lebih para sahabatku ibarat bintang, barang siapa mencari petunjuk dari salah satu diantara mereka niscaya akan mendapatkannya (petunjuk).
Sudah menjadi tradisi sejak Firaun masih ingusan kalo rasi bintang dijadikan patokan untuk mengenali arah diantara gelap dan luasnya perjalanan, di darat maupun di lautan. Ya, bintang dengan gugusannya yang membentuk sutu pola tertentu dengan orbit yang bisa diperkirakan dan dihitung tempat kedudukannya memang cara termudah dan teringkas sebagai pemandu arah. Bintang tidak berbicara. Dia tidak juga menerangi dengan cahaya yang berlimpah. Namun ia telah cukup untuk menunjukan kita dan menyelamatkan dari kesesatan.
Para sahabat pun begitu. Mereka telah tiada. Hanya kisahnya yang harum kini masih terbawa. Mereka tak lagi bicara, tidak juga berkarya menebar rahmat. Namun keberadaan mereka mengantarkan kita akan keindahan karunia Alloh. Islam yang Rahmatan lil'alamin. Juga menambah kerinduan kita kepada Baginda Rosul tercinta. Mereka bukan kerabat. Bukan sanak famili. Namun mereka adalah pembela dan teman setia. Dijawabnya seruan Alloh ketika semua manusia terbuai keliaran jahiliah. Dijaganya kekasih Alloh meski tanpa harta dan kawan pembela. Merekalah sebaik-baik generasi yang Alloh turunkan di muka bumi. Mereka tumbuh dalam naungan cahaya kebenaran. Hidup bersama guyuran wahyu yang mulia.

Mereka tidak banyak bicara namun penuh karya nyata. Kesederhanaan, kezuhudan, kedermawanan, kesetiaan, kepedulian, pengorbanan, dan kasih sayang mereka membuktikan eksistensi dan kecemerlangan mereka. Seperti itulah para sahabat sebagai gugusan bintang. menunjukan jalan dengan gugusan yang indah dan megah. Tanpa banyak bicara dan mengumbar janji. Kemenangan yang gilang gemilang telah cukup menjadi bukti. Merekalah teladan terbaik bagaimana seharusnya mengikuti dan menaati Rosululloh. Bila kita hendak beriktibar dengan salah satu diantaranya niscaya kita menemukan kebenaran. Apalagi kalo beberapa apalagi kalau banyak, apalagi kalau semua.........



Seperti saat melihat
"biduk" kita sadar arah utara sebagaimana kita mengingat abu bakar dengan kesederhanaan dan ketulusannya. "Gubuk penceng" yang mengarah selatan seakan mengingatkan ketegasan dan tegaknya ilmu seorang Al Faruq ibnu Qottob. Sedangkan Orion yang anggun mengingatkan kecerdasan, kecemerlangan dan keberanian Ali Al Muhtadi. Begitu seterusnya hingga langit indah dan megah bertabur bintang-bintang kemuliaan. Saat kita resah dan kebingungan, kita tinggal memilih dengan bintang mana kita hendak kembali....... Semuanya indah dan cemerlang.

Dan Dialah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar kamu menjadikannya petunjuk dalam kegelapan di darat dan di laut. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda kebesaran (Kami) kepada orang-orang yang mengetahui. (Al An’aam:97, Al Quran)


Kini dicari sahabat-sahabat sejati........ Walau bukan sanak famili. .......
Bukan dzuriat dan ahli. ............
namun rela bangun dalam gelap zaman. Tegak menjadi contoh. Meski tak lagi sezaman dengan nabi namun sama rindunya dengan para sahabat untuk senantiasa bersua sehati seirama. Sama ghirohnya dalam menegakkan sunnah. Mereka tidak terikat penampilan, namun shiroh melekat kuat di kepribadiannya. Mereka tidak terpaku pada janggut dan surban, namun anggun dengan karya dan amal mulia. Wajah-wajah merea tampak biasa bahkan seakan hina namun hatinya kukuh dalam semangat tak kunjung surut. Mereka bukan hanya sahabat, mereka telah didaulat nabi sebagai "ikhwan". Generasi terbaik sepanjang zaman. Penegak janji Alloh di akhir jaman. Insya Alloh. Dimanakah mereka kini.......?

Mari bangun ditengah malam, diantara gelap dan dingin,agar nampak gugusan bintang. Indah dan memanjakan pandangan. Jangan hanya memandang, jadilah bintang-bintang baru. Bintang di langit perjuangan.


Langit adalah kitab yang membentang (Weh, Edensor)


Selamat menikmati keindahan malam.........


(malam minggu, eh malem ahad, kaka)


Tidak ada komentar: