Rabu, 18 Juni 2008

Kesucian diri dalam 'Dzat Ilahi'.

"Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Maha Tinggi".
"yang menciptakan dan menyempurnakan (penciptaan-Nya)."
"dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk."
"dan yang menumbuhkan rumput-rumputan,"
"lalu dijadikan-Nya rumput-rumput itu kering kehitam-hitaman".

Sabbihisma rabika al-a'laa (Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Maha Tinggi). Yang dimaksud dengan nama-Nya Yang Paling Tinggi dan Agung adalah Dzat berikut seluruh sifat-Nya. Dengan demikian, ayat ini berarti : Sucikanlah dzat dirimu dengan membebaskan diri dari segala sesuatu selain Al-Haqq. Dan putuskanlah pandanganmu dari segala sesuatu slain-Nya, agar dzat dirimu mendapatkan seluruh kesempurnaan haqqaani. Penyucian seperti itulah yang menjadi tasbih khas dzat dirimu di dalam maqom fana. Sebab, kesiapan penuh (ruhani dirimu) untuk menerima seluruh "sifat ilahi", bagaimanapun juga belum sepenuhnya mencapai "kesempurnaan Ilahi". Karena itu, (jika kamu telah benar-benar menyucikan diri dengan meleburkan diri [fana] di dalam 'Dzat-Nya', sesempurna mungkin, maka dzat dirimupun akan juga merupakan Nama-Nya Yang Paling Tinggi. Dalam bahasa yang lebih sederhana : Sucikanlah Nama Tuhanmu Yang Paling Tinggi. Jika dzat dirimu telah benar-benar menyucikan Nama Yang Paling Tinggi, yang tak lain adalah Dzat berikut seluruh sifat-sifat-Nya, maka dzat dirimu pun akan ikut tersucikan didalam 'Dzat-Nya'. Dalam "keadaan" seperti itulah dirimu baru mencapai kesempurnaan paripurna. Dalam bahasa keseharian, mungkin gampangnya kalimat panjang tersebut bisa disederhanaklan : sucikanlah Tuhanmu begitu rupa sehingga dirimu benar-benar bisa mencerminkan (kehendak) Tuhan.

"Yang menciptakan dan menyempurnakan (penciptaan-Nya).Dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk, dan yang menumbuhkan rumput-rumputan,lalu dijadikan-Nya rumput-rumput itu kering kehitam-hitaman." Jelasnya, Yang menciptakan lahirmu dan menyempurnakan "kedirianmu" itu dengan unsur-unsur alami tubuhmu yang khas (al-mizaaj al-khaas), begitu rupa sehingga dirimu bisa menerima ruh yang paling sempurna dan siap menerima seluruh kesempurnaan. "Dan yang menentukan kadar" kesempurnaan potensial yang paripurna dalam dirimu, "Dan Dia memberi petunjuk " untuk mengaktualisasikannya dengan cara menyucikan diri. "Dan Yan gmenumbuhkan rumput-rumputan [al-mar'a]. Yang dimaksud rumput-rumputan adalah berbagai perhiasan dunia, harta kekayaan serta makanan dan minuman. Semua itu disebut rumput-rumputan karena merupakan "rumput-rumputan" bagi nafsu hewani; atau itu semua adalah "tempat gembalaan" jiwa-jiwa binatang. "Lalu dijadikan-Nya 'rumput-rumputan' itu kering kehitam-hitaman". Tegasnya, "rumput-rumputan" itu cepat lenyap dan sirnanya, layaknya rumput kering kehitam-hitaman yang tak berguna. Karena itu janganlah kamu berpaling kepadanya, sibuk dengannya hingga mencegahmu untuk bertasbih dengan dirimu dengan segala sesuatu selain Allah. Sebab, jika kamu sampai berpaling kepadanya, maka kamu akan terhijab olehnya sehingga kamu tak bisa ke-sempurnaan dirimu kenikmatan dunia itu, sehingga tidak bisa mewujudkan kesempurnaan yang secara potensial telah ditentukan dalam dirimu. janganlah matamu berpaling kepada berbagai kenikmatan duniawi itu hingga meninggalkan-Nya, sebab sesungguhnya kenikmatan dunia itu akan sirna, sementara yang kekal hanyalah Dia. Wallahu a'lam.

(disaring dari tafsir juz amma Ibn 'Arabi)

Tidak ada komentar: